Anak politikus terkenal dan lulusan luar negeri
Usut punya usut, ternyata Raja Sapta Oktohari bukan berasal dari latar belakang yang sembarangan. Diketahui bahwa Raja Sapta adalah salah satu anak dari politikus dan salah satu orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia yaitu Oesman Sapta Odang atau OSO. memiliki keluarga yang cukup mapan membuat Raja Sapta memiliki kesempatan untuk mendapat pendidikan yang layak. Setelah lulus dari SMA, Raja sempat berkuliah di Universitas Padjajaran dan juga Oklahoma City University.
Pernah membuka bisnis sendiri
Memiliki ayah seorang pengusaha sukses membuat Raja memiliki hidup yang layak sejak kecil. Namun hal itu tidak membuatnya menjadi manja dan tidak mau berusaha. Selesai kuliah, Raja sempat membuka bisnis garmen di Tanah Abang dan hal ini merupakan saat dimana dirinya merasa bahwa bisnis adalah passionnya.
Menjadi bos dari anak perusahaan milik sang ayah
Berbekal ilmu bisnis dan pengalamannya dalam mengelola bisnis, Raja Sapta Oktohari dipercaya oleh sang ayah untuk memegang peranan penting dalam perusahaan miliknya. Mulai dari bidang pertambangan, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi dan perhotelan menjadi area dimana pria kelahiran Jakarta ini mengembangkan kemampuannya.
Berperan penting pada saat acara Asian Para Games 2018 dan sekarang menjadi ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia
Satu momen dimana nama Raja Sapta Oktohari menjadi dikenal banyak orang adalah pada saat dirinya ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum atau Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018. Berkat kerja keras dan kepiawaiannya, Asian Para Games dapat berjalan dengan baik dan sukses pada tahun 2018 lalu. Sekarang, Raja Sapta menjabat sebagai President dari Indonesia Cycling Federation dan Vice President dari Asian Cycling Federation.
Kerap mendapat penghargaan atas kerja kerasnya
Tidak hanya menjadi seorang pengusaha sukses, Raja Sapta Oktohari juga dikenal sebagai seorang promotor tinju yang sukses. Pada tahun 2010, pria berusia 43 tahun ini pernah menjadi promotor dalam pertandingan Chris John melawan Fernando Saucedo. Kemampuannya menjadi promotor membuat dirinya mendapat gelar Asian Promoter of The Year 2011 oleh World Boxing Association (WBA) sekaligus sebagai promotor tinju termuda di dunia.